BIOGRAFI AYAH
Tidak ada orang yang sabar, penyayang, pekerja keras selain ayah. Ayahku bernama Slamet. Tujuan diberi nama Slamet adalah agar beliau selalu selamat dunia & akhirat. Tetapi semenjak menikah namanya menjadi Slamet Raharjo. Beliau lahir di Kebumen tanggal 5 Mei 1968, sekarang berusia 50 tahun. Beliau lahir dikeluarga yang penuh kesederhanaan. Ayah beliau bernama Madreja. Sedangkan ibunya bernama Saminem. Beliau mempunyai seorang istri bernama Saikem. Beliau juga mempunyai dua anak yang bernama Ludianto umur 25 tahun & Vina Romsana umur 16 tahun. Kemudian beliau juga mempunyai tiga adik bernama Tuti,Atin,dan Sukir yang masing-masing sudah menikah dan dikaruniai anak. salah satu hal yang menonjol dari beliau adalah orangnya berjiwa pekerja keras.
Sewaktu kecil beliau hobi bermain kelereng dan ketapel. Namun, beliau hanya lulusa SD Negeri 1 Gunungmujil, dikarenakan kurang mampu untuk membayar biaya sekolah. Setelah lulus beliau hanya membantu orang tua di sawah. Kadang-kadang ada tetangga yang menyuruh untuk bekerja di sawah beliau dengan senang hati mau menerimanya. Beliau bekerja di sawah hanya sampai umur 15 tahun. Setelah itu beliau bekerja diberbagai tempat di luar kota.
Pertama umur 19 tahun bekerja di pabrik penyablonan batik selama 1 tahun di Jakarta. Kedua umur 20 tahun bekerja sebagai tukang kebun rumah di Jakarta selama 1 tahun. Ketiga umur 21 tahun bekerja di penebangan kayu di Riau. Saat bekerja di tempat tersebut beliau mendapat banyak pengalaman baru bagaimana susahnya hidup di tengah hutan untuk bekerja. Awal mula beliau bekerja di sana karena diajak oleh temannya yaitu Gino.
Sehari-hari beliau bekerja dengan giat. Saat ingin makan hanya seadanya yang ada di alam, kadang telah disediakan bahan mkanan mentah untuk diolah. Kemudian tempat untuk tidur hanya di gubuk. Suatu ketika beliau pernah memakan makanan haram yaitu daging monyet. Sebelumnya beliau tidak tahu kalau itu daging monyet. Kemudian diberitahu oleh orang yang mengolahnya dan beliau langsung keget da merasa kasihan. Tetapi kata beliau kalau sudah dalam situasi mendesak dan tidak ada makanan untuk dimakan apapun boleh dimakan termasuk yang haram.
Suatu hari beliau dan temannya saat masih bekerja di Riau pernah bertemu seekor harimau. Kejadian tersebut sangat menakutkan antara akan dimangsa olehnya atau selamat. Namun, mereka hanya diam sambil berdoa sampai harimau tersebut pergi. Beliau bekerja di Riau hanya 1 tahun, setelah itu pulang karena sakit.
Keempat umur 22 tahun bekerja sebagai tukang cat rumah di Jakarta selama 1 tahun. Kemudian bertemu dengan ibuku. Setelah beberapa tahun lalu menikah. Kelima umur 26 tahun bekerja sebagai tukang sablon batik di tanggerang selam 18 tahun. Saat itu ibuku sedang mengandung kakaku. Saat lahir beliau merasa senang. Selang beberapa tahun lahirlah aku sebagai anak kedua beliau juga merasa senang. Keenam umur 44 tahun bekerja sebagai tukang sablon batik juga tetapi berbeda tempat yaitu di Karawang hingga sekarang. Semua jenis pekerjaan beliau lalui dengan ikhlas, sabar dan berusaha mengambil hikmahnya.
Kepribadiaan, kesederhanaan, dan semangat perjuangan dalam mencari kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup patut dicontoh. Beliau tetap semangat dan gigih walaupun dalam situasi sulit. Ayah seorang lelaki yang sangat menyayangi keluarganya. Beliau sabar dan tidak pernah memukuli anaknya. Ayah juga telah berusaha sekuat tenaga demi keluarga dan berusaha membuat bahagia keluarganya. Beliau berharap semoga kelak semangat perjuangannya dapat menjadi contoh baik untuk anaknya.
Sewaktu kecil beliau hobi bermain kelereng dan ketapel. Namun, beliau hanya lulusa SD Negeri 1 Gunungmujil, dikarenakan kurang mampu untuk membayar biaya sekolah. Setelah lulus beliau hanya membantu orang tua di sawah. Kadang-kadang ada tetangga yang menyuruh untuk bekerja di sawah beliau dengan senang hati mau menerimanya. Beliau bekerja di sawah hanya sampai umur 15 tahun. Setelah itu beliau bekerja diberbagai tempat di luar kota.
Pertama umur 19 tahun bekerja di pabrik penyablonan batik selama 1 tahun di Jakarta. Kedua umur 20 tahun bekerja sebagai tukang kebun rumah di Jakarta selama 1 tahun. Ketiga umur 21 tahun bekerja di penebangan kayu di Riau. Saat bekerja di tempat tersebut beliau mendapat banyak pengalaman baru bagaimana susahnya hidup di tengah hutan untuk bekerja. Awal mula beliau bekerja di sana karena diajak oleh temannya yaitu Gino.
Sehari-hari beliau bekerja dengan giat. Saat ingin makan hanya seadanya yang ada di alam, kadang telah disediakan bahan mkanan mentah untuk diolah. Kemudian tempat untuk tidur hanya di gubuk. Suatu ketika beliau pernah memakan makanan haram yaitu daging monyet. Sebelumnya beliau tidak tahu kalau itu daging monyet. Kemudian diberitahu oleh orang yang mengolahnya dan beliau langsung keget da merasa kasihan. Tetapi kata beliau kalau sudah dalam situasi mendesak dan tidak ada makanan untuk dimakan apapun boleh dimakan termasuk yang haram.
Suatu hari beliau dan temannya saat masih bekerja di Riau pernah bertemu seekor harimau. Kejadian tersebut sangat menakutkan antara akan dimangsa olehnya atau selamat. Namun, mereka hanya diam sambil berdoa sampai harimau tersebut pergi. Beliau bekerja di Riau hanya 1 tahun, setelah itu pulang karena sakit.
Keempat umur 22 tahun bekerja sebagai tukang cat rumah di Jakarta selama 1 tahun. Kemudian bertemu dengan ibuku. Setelah beberapa tahun lalu menikah. Kelima umur 26 tahun bekerja sebagai tukang sablon batik di tanggerang selam 18 tahun. Saat itu ibuku sedang mengandung kakaku. Saat lahir beliau merasa senang. Selang beberapa tahun lahirlah aku sebagai anak kedua beliau juga merasa senang. Keenam umur 44 tahun bekerja sebagai tukang sablon batik juga tetapi berbeda tempat yaitu di Karawang hingga sekarang. Semua jenis pekerjaan beliau lalui dengan ikhlas, sabar dan berusaha mengambil hikmahnya.
Kepribadiaan, kesederhanaan, dan semangat perjuangan dalam mencari kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup patut dicontoh. Beliau tetap semangat dan gigih walaupun dalam situasi sulit. Ayah seorang lelaki yang sangat menyayangi keluarganya. Beliau sabar dan tidak pernah memukuli anaknya. Ayah juga telah berusaha sekuat tenaga demi keluarga dan berusaha membuat bahagia keluarganya. Beliau berharap semoga kelak semangat perjuangannya dapat menjadi contoh baik untuk anaknya.
SELESAI :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar